Pernahkah anda membaca novel di atas. Saya menyewa novel itu selama seminggu dan berhasil kuselesaikan kemarin malam. Saya kurang begitu tertarik untuk membeli sebuah novel. Karena saya pernah mempunyai novel – novel pendek seperti Ghostbump dan Animorphs tapi sekali dibaca tidak pernah terpakai lagi. Saya pada awalnya hanya iseng – iseng menyewa novel itu, hanya untuk mengisi waktu luang. Tapi, eh, ternyata ketagihan juga. Novel karangan Jeff Lindsay, yang berjudul Dexter. Novel best seller ini di terbitkan di Indonesia oleh Dastan Books. Novel ini bergenre crime story yang diseting sesuai suasan perkotaan dan lingkungan kepolisian Miami.
Novel ini bercerita tentang seorang polisi divisi forensik, bagian percikan darah bernama Dexter Morgan yang mempunyai kelainan dalam hal nafsu dan hasrat. Dexter adalah seorang psikopat yang mempunyai hasrat untuk membunuh yang tinggi. Sisi psikopat ini didapatkan akibat traumatis masa kecil yang tidak dapat diingat ¬–dan tidak ingin diingat oleh Dexter. Dexter mempunyai dua kepribadian yang dia sendiri menikmatinya, dia menyebut sahabat psikopat di dalam otaknya itu sebagai The Dark Passanger (Si Penumpang Gelap). Gejolak membunuh di dalam tubuh Dexter sangat besar, tapi bisa dikontrol oleh Kode Etik Harry, sebuah wejangan ayah angkat Dexter, Harry, yang mengetahui sifat asli Dexter. Pesan ayah angkatnya yang paling terngiang adalah ’ada orang yang memang pantas untuk dibunuh’.
Berlandaskan Kode Etik Harry inilah Dexter melakukan pembunuhan untuk melampiaskan nafsunya kepada orang – orang jahat yang pantas mati. Hingga terjadi sebuah pembunuhan berantai di kota Miami dengan korban para pelacur di kota itu. Membuat Dexter dan Deborah, adik angkat Dexter, kebingungan. Dexter dihadapkan pada dilema antara mengagumi korban sang pembunuh berantai yang menurutnya sangat berseni tinggi, sebagai sesama seorang psikopat yang mempunyai pikiran dan nafsu yang sama dan menangkap sang pembunuh berantai demi karir Deborah, adiknya tersayang, yang terus dibawah akibat tekanan Detektif LaGuerta.
Udah ah, ntar jadi nulis ulang novelnya lagi.
Novel ini juga menyisipkan lelucon – lelucon konyol, tapi tidak menghilangkan aspek mendebarkan dari sebuah novel crime story. Patut dibaca bagi anda yang senang membaca novel – novel thriller.
.
0 Reply to "DEXTER"
Posting Komentar