ketika malam menghebuskan angin malamnya pada juni yang pertama.
kuhirup hembusan malam untuk menghargai langit yang cerah ini.
dinginnya menyejukkan telinga menghantar diriku terbaring
di padang hijau yang terlihat tua karena malam.
bintang bertaburan di bawah semesta yang luas.
mendidik bumi bagaikan guru, seakan setia menemaninya.
entah mengitari atau diitari, semua selaras mengikuti alur yang berjalan
bagai sungai yang tenang.
kumbang dan serangga lainnya bernyanyi dalam lagu rindu,
menghantar kerinduan pada gadis yang kucinta,
jauh terpisah bagai langit dan samudera. saling mencari dan mengobati,
dengan kata - kata indah dalam qolbu.
teringat akan suatu masa yang jauh, jauh dari ingatan,
sedikit lagi hampir terlupakan,
di mana mana ombak berdesir pagi itu
angin sepoi - sepoi melambai ringan.
menggiring pasir saling tindih menindih
seolah berbisik pelan di telingaku membisikkan kata indah
kutatap wajah indahmu. engkau malu, kudekatkan wajahku,
kusentuhkan bibirku dengan bibirmu, kukecup dirimu sayang,
warna merah merona menghampiri pipimu menambah keindahanmu
engkau kurindu bersama kecupan pertama kita.
oh,, malam hantarkan aku ke masa itu,,
indah sekali malam ini, andai kau di sampingku....
Baca Selengkapnya...